Kepada Yth Komnas HAM dan DPR RI Kami Mendukung RKUHP tentang Larangan dan Pidana Pelaku LGBT, Perkosaan dan Perzinaan/Kumpul Kebo di Indonesia


Gost

/ #27186

2016-02-11 04:19

Ayat-ayat Al-Quran sangat memperhatikan hubungan suami-istri, yakni pada tujuan penciptaan naluri untuk melanjutkan keturunan. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya, naluri seksual diciptakan agar manusia menjalani kehidupan secara berpasangan sebagai suami-istri dan sekaligus untuk melanjutkan keturunan. Dengan kata lain, naluri ini semata-mata diciptakan Allah Swt. demi kehidupan suami-istri saja. Banyak ayat Al-Quran menjelaskan keterangan demikian dengan berbagai cara dan makna yang beragam agar pandangan masyrakat terhadap hubngan pria dan wanita terbatas pada kehidupan suami-istri saja, bukan pada hubungan seksual pria dan wanita secara umum. Allah Swt. berfirman:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa. Dari jiwa itu Allah menciptakan istrinya dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”(QS an-Nisa’[4]: 1).

Dialah yang menciptakan kalian dari dri yang satu. Darinya, Dia menciptakan istrinya agar dia merasa senang kepadanya. Kemudian, setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan dan dia terus merasa ringan (beberapa waktu). Selanjutnya, tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-istri) berdoa kepada Allah, Tuhan mereka, seraya berkata, “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang salih, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”(QS al-A’raf [7]: 189).

“Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu sejumlah anak dan cucu.”

(QS an-Nahl [16]: 72).

“Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari diri kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dia pun menjadikan diantara kalian rasa welas-asih.”

(QS ar-Rum [30]: 11).

“Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kalian pasangan-pasangan dari jenis kalian sendiri.”(QS asy-Syura[42]: 11).

“Sesungguhnya Dia menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan dari air mani pada saat dipancarkan.”(QS an-Najm [53]:45-46).

“Kami telah menjadikan kalian berpasang-pasangan.”(QS an-Naba’ [78]: 8).

Ayat-ayat tersebut menggambarkan betapa Allah Swt. sangat menekankan penciptaan laki-laki dan perempuan sebagai mahluk yang saling berpasangan dalam konteks kehidupan suami-istri. Hal ini diulang-ulang sehingga menjadikan pandangan terhad pria dan wanita hanya bertumpu pada kehidupan suami-istri atau pada upaya untuk melahirkan anak demi melanjutkan keturunan.