Kepada Yth Komnas HAM dan DPR RI Kami Mendukung RKUHP tentang Larangan dan Pidana Pelaku LGBT, Perkosaan dan Perzinaan/Kumpul Kebo di Indonesia


Gost

#28576

2016-02-11 09:39

Smua agama samawi melarang homoseks(lesbi)..Allah lebih tau ttg manusia dibanding manusia itu sendiri...sepandai2nya manusia ilmunya tak sampai setetes ditengah lautan ilmu Allah..

Gost

#28577

2016-02-11 09:39

Kenapa Anda menandatangani petisi ini?
pelaku LGBT adalah prilaku yang menyimpang dan sebuah penyakit
dosa dan di adzab tuhan

Gost

#28578

2016-02-11 09:39

Semangat bebaskan kemungkaran dan kedzoliman di muka bumi ini

Gost

#28579

2016-02-11 09:39

Cuma ini cara saya berpatisipasi menolak LGBT.

Mau seperti kaum nabi Luth?

Gost

#28580

2016-02-11 09:40

Tolak OTOT

Gost

#28581

2016-02-11 09:40

di alquran sudah diharamkan kaum sodom, dan sejenis lain nya.. sungguh adzab yang pedih akan menimpa kota yang melegalkan LGBT itu..
Naudzubillah..

Gue sumpahin yang HOMO dapat adzab yang pedih di DUNIA maupun di AKHIRAT..

NAJIS


Gost

#28582

2016-02-11 09:40

Karena itu tidak sesuai dengan agama.

Gost

#28583

2016-02-11 09:40

LGBT bukan ham tapi menyimpang.....

Gost

#28584 Re:

2016-02-11 09:41

#76: -  

 


Gost

#28585

2016-02-11 09:41

Lgbt tidak sesuai dengan ajaran agama

Gost

#28586

2016-02-11 09:41

Takut akan azab Allah SWT

Gost

#28587

2016-02-11 09:42

LGBT itu penyakit, bukan hak asasi, dengan adanya LGBT bisa menyebar penyakit, LGBT tidak memberi kontribusi positif pada dunia ini..,

Gost

#28588

2016-02-11 09:42

Saya bukan benci, karena kita tidak boleh membenci sesama ciptaan Tuhan. Tapi tidak suka dan tidak setuju karena sangat tidak cocok dengan keyakinan dasar Indonesia. Terserah kalau mau di negara lain yang mendukung. Tapi jangan di Indonesia karena merusak tatanan yang sudah ada.

Gost

#28589

2016-02-11 09:43

Mau dibawa kemana generasi kita..?
Fitrah manusia akan rusak !

Gost

#28590

2016-02-11 09:43

Dukung PHN (prilaku hubungan normal)

Gost

#28591

2016-02-11 09:43

Kenapa Anda menandatangani petisi ini?

karena sangat peduli masa depan generasi penerus bangsa

Gost

#28592

2016-02-11 09:43

LGBT bertentangan dgn ajaran agama Islam.
LGBT merusak generasi bangsa.



Gost

#28593

2016-02-11 09:44

Menolak keras legalisasi LGBT

Gost

#28594 Menolak dengan keras

2016-02-11 09:44

Saya sangat menolak. .karna akan merusak moral anak bangsa...terutama anak bangsa adlh mereka lah yg meneruskan perjuangan untuk indonesia ke depan...mw dibawa ke mana negara ini kalau moralitas bangsa sdh hancur....dan sdh jelas dalam agama apapun menolak krn ini sgt lah bertentangan. ... 


Gost

#28595

2016-02-11 09:44

Sadarlah kalian Wahai pendosa sebelum azab Allah menimpa Kalian.

Gost

#28596

2016-02-11 09:44

Perhatikanlah generasi yang akan datang kalau ini terus terjadi. Apakah yang akan terjadi?
Bahkan di akhirat kelak kita semua juga bertanggung jawab atas hal ini

Gost

#28597

2016-02-11 09:44

Tidak mau bangsa ini rusak, LGBT merusak masa depan generasi bangsa

Gost

#28598

2016-02-11 09:44

jalani dan syukuri apa yang telah menjadi kodratnya-fighting :)
Piyu dhani

#28599

2016-02-11 09:44

"LGBT : SEBUAH GERAKAN PENULARAN" 26 JANUARI · PUBLIK. Mungkin ada yang heran bertanya, kenapa saya begitu keras terhadap perilaku lesbianism, gay, bisexual and transexualism (LGBT). Saya seakan penuh murka dan tak memberikan sedikitpun ruang toleransi bagi pengidapnya. Mungkin saya perlu klarifikasi bahwa saya tidak sedang bicara tentang pelaku, orang dan oknum. Terhadap oknum, orang dan pelaku LGBT, kita harus tetap mengutamakan kasih-sayang, berempati, merangkul dan meluruskan mereka. Dan saya juga tidak sedang bicara tentang sebuah perilaku personal dan partikular. Saya juga tak sedang bicara tentang sebuah gaya hidup menyimpang yang menjangkiti sekelompok orang. Karena saya sedang bicara tentang sebuah GERAKAN!!! Ya, saya sedang bicara tentang sebuah GERAKAN : ORGANIZED CRIME yang secara sistematis dan massif sedang menularkan sebuah penyakit !!! Sekali lagi, bagi saya ini bukan semata perilaku partikular, sebuah kerumun, bahkan bukan lagi semata-mata sebuah gaya hidup, tapi sebuah harakah : MOVEMENT !!! Terlalu paranoidkah kesimpulan ini ??? Saya telah mengumpulkan begitu banyak kesaksian di kampus2 tentang mahasiswa-mahasiswi normal kita yang dipenetrasi secara massif agar terlibat dalam LGBT dan tak bisa keluar lagi darinya. Perilaku mereka sangat persis seperti sebuah sekte, kultus atau gerakan2 eksklusif lainnya : fanatik, eksklusif, penetratif dan indoktrinatif. Ya, ini telah berkembang menjadi sebuah sekte seksual. Kenapa mereka perlu menjadi sebuah gerakan ? Karena target mereka tak main2 : mendorong pranata hukum agar eksistensi mereka sah secara legal. Dan untuk itu mereka membutuhkan beberapa prasyarat : Pertama, jumlah mereka harus signifikan secara statistik, sehingga layak untuk mengubah asumsi, taksonomi dan kategorisasi Kedua, keberadaan mereka telah memenuhi persyaratan populatif, sehingga layak disebut sebagai sebuah komunitas Ketiga, perilaku mereka telah diterima secara normatif menurut persyaratan kesehatan mental dari WHO. Untuk memenuhi ketiga hal ini, maka organisasi ini harus mampu menularkan penyimpangannya secara eksponensial kepada lingkungannya. Mereka telah mempelajari hal itu dari keberhasilan “perjuangan” saudara2 mereka di Amerika Serikat. Mereka sadar, pertumbuhan jumlah mereka hanya bisa dilakukan lewat penularan, mengingat mereka tak mungkin tumbuh lewat keturunan. Mereka sadar, tanpa penularan mereka akan punah !!! Kenapa harus menyasar mahasiswa/i ??? Sebenarnya yang ingin mereka sasar ada 2 : Pertama, mahasiswa; dan yang kedua, institusi akademik. Mereka menyasar mahasiswa, karena mahasiswa adalah generasi galau identitas dengan kebebasan tinggi dan tinggal di banyak tempat kost. Sedangkan institusi akademik perguruan tinggi mereka butuhkan untuk menguatkan legitimasi ilmiah atas “kenormalan” mereka. Mereka bergerilya secara efektif, dengan dukungan payung HAM dan institusi internasional. *Sesama jenis Per 1 Januari 2015, tercatat ada 17 negara yang undang-undangnya telah melegalkan perkawinan sesama jenis. Dan akan menyusul belasan negara lain. Trend dukungan atas perkawinan sesama jenis terus bertambah. Silahkan tanya ke politisi negeri ini, apakah mereka akan melegalkan perkawinan sesama jenis di Indonesia? Sekarang sih saya yakin jawabannya: TIDAK. Tapi 20-30 tahun lagi, tergantung situasinya. Jika itu membuat mereka terpilih, akan banyak politisi yang bersedia menyetujuinya. Saya tidak berlebihan. Itu rasional sekali. Silahkan cek di negara2 lain. Tahun 1950, tidak ada satupun negara yang melegalkan perkawinan ini, tapi dunia berubah sangat cepat, kelompok pendukung kebebasan semakin besar, kelompok yang tidak peduli, I don't care - semakin banyak, sistem demokrasi mempercepat legalisasi perkawinan sesama jenis. Sah. Atas nama kebebasan. Semua agama melarang perkawinan sesama jenis. Tapi demokrasi tidak mengenal kitab suci. Kalian tahu, bahkan homo kelas berat, masih santai pergi ke Gereja, ke tempat2 ibadah. Mereka hanya mengenal suara terbanyak. Saya berikan contoh, Brazil, Mei 2011 mereka melegalkan perkawinan sesama jenis. Apakah orang Brazil tidak beragama? 90% penduduk mereka beragama, lantas apakah tidak ada di sana yang keberatan dengan legalisasi ini? Jawabannya sederhana: mayoritas tutup mata. I don't care !!! Urus saja masing2. Saya tidak mau recok. kamu jangan rese. Yang sesama cowok mau ciuman di tempat umum pun, bodo amat. Toh, mereka tidak mengganggu saya. Dulu, Brazil itu sangat religius. Lantas kenapa sekarang jadi berubah sekali? Bagaimana mungkin politisi mereka meloloskan UU itu? Apakah rakyatnya tidak keberatan. Itulah kemenangan besar paham kebebasan. Mereka masuk lewat tontonan, bacaan, menumpang lewat kehidupan glamor para pesohor. Masyarakat dibiasakan melihat sesuatu yang sebenarnya mengikis kehadiran agama. Awalnya jengah/malu, lama2 terbiasa, untuk kemudian apa salahnya? Di sisi lain, eksistensi agama dipertanyakan. Tuh lihat, toh yang beragama juga bejat, tuh lihat, mereka juga menjijikkan. Fobia agama dibentuk secara sistematis, dimulai dari pemeluknya sendiri, untuk kemudian, orang2 dalam posisi gamang, mulai mengangguk, benar juga. Orang2 jadi malas mendengarkan nasehat agama, buat apa? Urus sajalah urusan masing2. Rumus ini berlaku sama di seluruh dunia. Apapun agamanya. Bahkan termasuk dalam kasus, tidak ada agama di suatu tempat, hanya ada nilai-nilai luhur--yang pasti juga akan melarang pernikahan sesama jenis. Fasenya sama persis. Strateginya juga sama. Dekatkan mereka dengan materialisme dunia, jauhkan mereka dari nilai-nilai luhur. Gunakan teknologi untuk mempercepat prosesnya. Internet misalnya, itu efektif sekali menyebarkan berita, propaganda, dan lainnya. Apakah Indonesia juga akan begitu ??? Silahkan tunggu 20-30 tahun lagi. Jika tidak ada yang membangun benteng2 pemahaman bagi generasi berikutnya, tidak ada yang membangun pertahanan tangguh, malah sibuk saling sikut berkuasa, sibuk berebut urusan dunia, sibuk dengan urusan duniawinya, 20-30 tahun lagi, kita akan menyaksikan pasangan cowok bermesraan di tempat2 umum. Tetangga sebelah rumah kita adalah pasangan sesama jenis, dan mereka dilindungi oleh UU, karena sudah dilegalkan. Ketika masa itu tiba, kalian bisa kembali mengeduk catatan ini. Pedulilah, hidup ini bukan cuma urusan pribadi masing2. Hidup ini tentang saling menjaga, saling menasehati, saling meluruskan. Pedulilah, kawan, ikut menyebarkan pemahaman baik, lindungi keluarga, teman, remaja, dan semua orang yang bisa kita beritahu agar menjauhi perilaku melanggar aturan agama, nilai2 kesusilaan. Copas dari Group Fisip UI, * Tere Liye


Gost

#28600

2016-02-11 09:44

Karena LGBT yang harus menyadari bahwa perbuatannya melanggar syariat agama Islam